Minggu, 07 Agustus 2011

REVIEW : HELLO GHOST


Bersyukurlah bagi Anda yang dibesarkan dan tinggal dalam keluarga yang harmonis dan penuh cinta. Itu merupakan suatu nikmat yang patut disyukuri. Ada berjuta-juta orang di luar sana yang tidak bisa merasakan kasih sayang dari keluarga. Percaya atau tidak, mereka akan melakukan apapun demi bisa merasakan kehangatan keluarga. Keluarga adalah harta yang paling besar dan tak ternilai harganya, seburuk apapun keluarga tersebut. Mungkin itulah yang ingin disampaikan oleh sineas merangkap penulis skenario, Kim Yeong-tak, dalam film pertama buatannya, Hello Ghost. Sebuah komedi drama yang sangat menyentuh dengan pesan universal mengenai keluarga. Cha Tae-hyeon yang angkat nama lewat My Sassy Girl dan belakangan semakin menanjak popularitasnya berkat Sad Movie, My Girl and I, Highway Star dan Speedy Scandal, didapuk menjadi pemeran utama sekaligus mengurusi departemen musik. Kali ini Cha Tae-hyeon memerankan seorang pemuda yang mengalami kekosongan dalam hidupnya. Menjalani hidup adalah suatu hal yang sulit, terlebih tanpa adanya keluarga di sekitarnya. Bahkan dia sendiri tidak ingat pernah memiliki keluarga.

Karena sebab itulah, Cha Tae-hyeon atau Kang Sang-man memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Malangnya, Tuhan masih belum mengizinkan Kang Sang-man untuk menemui-Nya. Berbagai percobaan untuk bunuh diri berakhir dengan kegagalan. Sebagai konsekuensi dari perbuatannya, Kang Sang-man 'diizinkan' untuk melihat hantu. Tidak semua hantu, tetapi hanya empat hantu. Suatu hal yang sangat menyebalkan bagi Sang-man. Keempat hantu ini; hantu wanita yang selalu menangis, hantu perokok berat, hantu kakek, dan hantu bocah, memang sama sekali tidak menyeramkan, namun sangat merepotkan. Untuk mengusir mereka, menurut seorang cenayang, dia harus memenuhi permintaan setiap hantu. Permintaan mereka sangat sederhana. Meskipun Sang-man awalnya cenderung tak ikhlas melakukan ini semua, perlahan tapi pasti dia mulai merasakan bahwa para hantu ini ternyata memberi energi positif. Selain memertemukannya dengan seorang perawat cantik, Jeong Yeon-soo (Kang Ye-won), gaya hidup Sang-man pun berubah total. Dia memelajari banyak hal baru. Gairah untuk menjalani hidup pun tumbuh.


Satu lagi sebuah film yang indah datang dari negeri gingseng. Tanpa diduga, Hello Ghost menyajikan sebuah kisah yang sangat menarik dan menyentuh. Sekitar satu jam pertama Yeong-tak mengajak kita untuk berkenalan dengan setiap hantu yang mengikuti Sang-man sekaligus memperlihatkan usaha dari Sang-man untuk menaklukkan hati Yeon-soo. Pada bagian ini, saya susah untuk menahan tawa. Dengan melihat penampilan para hantu saja sudah membuat tertawa ngakak. Perhatikan bagaimana saat hantu kakek dengan ekspresi wajah yang unik itu 'meminjam tubuh' Sang-man. Cha Tae-hyeon sekali lagi bermain mengesankan. Aktor berbakat ini memang sangat cocok bermain di ranah komedi. Interaksinya bersama para hantu diwujudkan dalam bentuk yang komikal dan pastinya akan sulit bagi Anda untuk tidak tertawa. Skrip buatan Yeong-tak sungguh rapi. Bobot dialognya dalam takaran yang pas dan humornya, meski terkadang cukup klise dan slapstick, tidak terkesan dipaksakan. Namun yang menjadi kredit tersendiri adalah kemahirannya dalam mengolah alur dengan cerdik sehingga akhir cerita tidak mudah ditebak.

Sebenarnya memadukan komedi yang segar dengan drama yang menyentuh bukanlah sesuatu yang baru di perfilman Asia, khususnya Korea Selatan. Akan tetapi apa yang disuguhkan oleh Yeong-tak saat menuju akhir film cukup mengecoh saya yang sedari awal melakukan tebak-tebak manggis. Bagi Anda yang mudah terharu saat menonton film, sangat disarankan untuk menyiapkan tissue sebelum menyaksikan film ini. Apa yang dihadirkan di menit-menit terakhir sungguh membuat dada terasa sesak. Hello Ghost, dengan caranya yang cerdas dan efektif, telah mengajarkan saya untuk lebih menghargai keluarga. Sempat terjadi debat yang sangat panas antara Sang-man dengan Yeon-soo mengenai arti pentingnya sebuah keluarga. Mereka memiliki pandangan yang bertolak belakang. Yeon-soo digambarkan sebagai pihak apatis. Belakangan setelah sang ayah wafat, Yeon-soo tersadar. Apa yang dikatakan oleh Sang-man benar adanya. Sayang sekali, penyesalan memang selalu datang terlambat. Yeong-tak pun mengakhiri Hello Ghost dengan manis. Saya sama sekali tidak menduga jika film dengan ide cerita yang terkesan konyol ini justru membawa banyak pelajaran berharga. Tak heran jika kemudian Chris Columbus tertarik untuk me-remake film ini.

Exceeds Expectations

Tidak ada komentar:

Posting Komentar